Mengenal
Laron
Di
kala musim hujan mulai datang, selalu ada peristiwa yang menarik perhatian saat
malam hari. Apa itu? Ya betul, dikerubunginya sumber cahaya kota oleh laron.
Jika
kita mendengar kata laron, yang terlintas di pikiran adalah serangga yang sering
mengerubungi lampu-lampu kota dengan jumlah sangat banyak hingga memasuki
rumah-rumah. Peristiwa ini sedikit mengganggu aktvitas kita, terutama di malam
hari
Laron
yang biasanya kita kenal memiliki nama ilmiah Macrotermes gilvus. Laron ini sebenarnya adalah salah satu kasta
rayap yang sedang bertugas untuk dapat melakukan perkawinan dan membentuk
sarang baru. Jika kita telusuri, rayap yang hidup berkoloni memiliki pembagian
kasta dalam pengaturannya, kasta-kasta tersebut, yaitu:
1 Kasta
prajurit,kasta ini memiliki ciri-ciri kepala yang besar dan tebal. Rayap ini
berperan sebagai pelindung koloni terhadap gangguan dari luar
Kasta
pekerja, kasta ini memiliki warna tubuh yang lebih pucat karena kutikula yang
terkandung di dalam kulitnya sedikit. Kasta pekerja berjumlah 80-90% populasi
dalam koloni. Peranan kasta ini adalah bekerja sebagai pencari makan,
memberikan makan ratu rayap, membuat sarang dan memindahkan makanan serta
melindungi dan memelihara ratu
3 Kasta
reproduktif, merupakan kasta seksual yang terdiri dari jantan yang bertugas
membuahi betina sehingga dapat bertelur. Dalam kasta ini juga terdapat ratu
yang memiliki ukuran 5 – 9 cm atau lebih
Dalam kurun waku
tertentu, biasanya pada awal musim penghujan, rayap pada kasta reproduktif akan
membentuk sayap dan terbang keluar dari koloninya untuk melakukan perkawinan
dan membentuk koloni baru. Laron ini tertarik pada sumber cahaya. Jika
perkawinan telah berhasil dilakukan, maka sayap pada laron tersebut akan
dilepas dan membentuk sarang baru di dalam tanah. Namun, selama masa perkawinan
tersebut, laron mengalami banyak gangguan, misalnya karena hadirnya burung dan
cicak yang memangsa laron. Kemudian peran manusia yang membunuh laron karena
dianggap sebagai pengganggu serta gangguan hujan, angin dan lainnya. Salah satu
sumber menyebutkan bahwa hanya sebanyak 1% dari laron yang berhasil dalam
melakukan perkawinan hingga membentuk koloni baru.
A. P. Kusumastianto
*sedikit tambahan dari admin, bila ingin melihat gambarnya,,ada satu link yang lumayan, silahkan di buka,,
smoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment